Rabu, 30 Juni 2010

mesin toyota twincam

Toyota merupakan produsen yang paling besar dari mesin twincam, Toyota menawarkan twincam lebih dibanding pabrikan lain.

Permulaan
Produksi awal mesin Toyota twincam adalah 3M dan 9R. Kedua mesin ini diproduksi dari tahun 1966 sampai 1969, dan ironisnya tidak membawa desain mesin G. 3M adalah 2 valve Twincam 6 cylinder engine dengan menggunakan triple Mikunis di Toyota 2000 GT. umumnya sama dengan block M, kemudian di modifikasi selama beberapa tahun menjadi mesin 2M/4M/5MG/6MG/7MG dengan heads dan crankshafts yang berbeda. 9R adalah 2 valve Twin Cam 4 cylinder dengan twin Mikunis yang digunakan di Corona 1600GT. Tipe R seperti Toyota pada umumnya yaitu 4 cylinder pada tahun 60an.
Toyota 2000GT mempunyai record dalam catatan daya tahan, seperti di tahun 1968 Carrol Shelby dalam event SCCA dengan 2 mobil. Corona 1600 GT menjadi original Sport Compact. Ketika diperkenalkan paket yang tiada bandingnya oleh pabrikan lain di Jepang. Produksi bergerak kearah mesin 3M dan 9R secara terbatas, tetapi itu menunjukkan keuntungan Toyota dari desain Twincam.

Masa Produksi
Mesin 2TG dan 18RG menjadi produksi massal yang asli dari Toyota Twincam. Pada pengenalan ini produksi mesin twincam banyak digunakan untuk kereta, mobil di seluruh dunia. Penggunaan mesin di Jepang dan regional ( Asia) banyak meraih kemenangan sehingga Toyota mengklaim sebagai technology driven company
Mesin 2TG diperkenalkan di Jepang tahun 1970 untuk seri Corolla/Sprinter. Dan terbagi dalam berbagai versi sampai tahun 1984. 1600Cc 2TG datang dengan twin-side Mikunis dengan model 2TG, 2TGR, dan 2TGU dan fuel injection di 2TGEU. Dan kemudian terakhir menjadi 3TGTE. TRD dan aftermarket menyajikan banyak komponen dan 1750cc / 2000 cc merupakan konversi yang sangat populer.
18RG pertama kali diperkenalkan sebagai 8RG dan sementara juga sebagai 10RG ( keduanya 1968cc) pada tahun 1971 secara berturut-turut digunakan untuk CELICA GT dan Mark II GSS,. 2000Cc 18RG muncul pada tahun 1974 dengan twin-side Mikunis pada 18RG, 18RGR, dan 18RGU. Dan fuel injection pada 18RGEU. Di AS, upgrade ini sangat populer pada Celicas dan Toyota Pick-ups. Bentuk 2200Cc sangat populer dan bahkan sampai 2400cc. Toyota juga memproduksi dalam jumlah terbatas twin-plug 18RGs.
3TGTE menggantikan 18RGEU pada Celicas di tahun 1983. 3TGTE ( 1770cc), merupakan twin-plug versi klasik dan trouble-free 8-valve 2TG / 18RG cylinder head mempunyai CT20 Turbo. 4TGTE mendapat pengesahan untuk Rally Grup B. dimana mempunyai piston dan crankshaft yang berbeda. Mesin ini mendapatkan Championship honors di FIA World Rally Cup Group B SuperCar series.
Mesin ini tidak pernah diimport oleh Toyota AS. Sampai Toysport mengimpor , mesin ini menjadi sangat populer di semua Corollas, Carinas, Celicas, dune buggies, and replika Lotus 7
Generasi kedua six-cylinder twincam 5Mg 2800 dan 6MG 3000 tiba pada tahun 1982, lebih dari suatu dekade setelah 3M. Mesin ini mengesankan inovasi Head-Design yang tidak memerlukan pemeliharaan ekstra untuk penyesuaian klep. Mesin ini diterapkan pada banyak sedan terkecuali Supra dan Soarer. Ini merupakan langkah penting Toyota twincam yang pertama dan tersedia dalam banyak model.
Di dalam tehnologi Toyota, banyak mengidentifikasi tipe mesin yang berbasis alpha/numeric, seperti :G menandakan twin cam “sport”; R untuk “regular gas”; U untuk ‘unleaded” control emisi; T untuk turbo; Z untuk Pompa kompresor; E untuk injeksi.

Multi-Valves
Ditransfer dari dalam balapan, teknologi 4 valve menyajikan suatu evolusi Cylinder block dan headsToyota ( Sebelumnya semua blocks Toyota pada dasarnya blok generasi pertama Toyota yang mempunyai bentuk wujud silinder yang berbeda: 4-cylinder K- di bawah 1200, T- di bawah 1600, R- di bawah 2000; 6 cylinder M- 2000 dan diatasnya. Akhirnya, K- yang ditingkatkan ke 1800, T sampai] 1800, R sampai 2400, dan M sampai 3000.)
Di tahun 1984, generasi ke 4, Toyota Twin Cam 4 valve, 4AGE/16 dan 1GGE/24 dilepaskan. mula-mula dibuat seperti Laser” lightweight series, perubahan penting adalah dibuat pada blok mesin dengan disain ringkas, tuangan dinding tipis, dan lightweight crankshafts. Kebetulan Toyota memutuskan menggunakan aluminum campuran logam pada block mesin! 4AGE 1600 16 valve diikuti 4AGZE dilengkapi supercharged. Demikian juga, 1GGE 2000 24 valve juga mempunyai suatu versi yang dilengkapi dg supercharged 1GGZE / turbocharged 1GGTE.
Di tahun 1986, 3SG 2000 dan 7MG 3000 dirubah menjadi mesin 4-valve dan keduanya diikuti oleh versi turbocharged 3SGTE dan 7MGTE. 3SGE/TE kemudian juga mempunyai versi, dengan bentuk seperti lama dan piston ber;ubah
Tahun 1990, Tipe M akhirnya digantikan oleh 1JZGE 2500 / 2JZGE 3000. Secara alami models 1JZGTE turbo / 2JZTGE melengkapi model dasar. aftermarket benar-benar bereaksi sehingga mencapai kejayaan dengan kemampuan 800 HP.

F Type High-Torque
Pengembangan Berlanjut dari tipe G Sport Twin Cam dilengkapi dengan aplikasi untuk sedan yang semakin nyaman. Desain Twincam yang baru , tipe F dengan ciri " 4 valve" diperkenalkan di 1987. Ini menggantikan semua SOHC (single overhead cam) pada E, A, dan S. Tipe F Twincam menyajikan pencapaian tingkatan sesuai peraturan emisi dan disetel terutama untuk RPM cepat/ putaran tinggi. perkecualian terkemuka untuk 4EFTE adalah mesin “sport” dengan menggunakan tipe F. seri E menggantikan K di kelas bawah 1500cc.
Semua mesin baru dari Toyota yang berikut adalah: NZ ( di bawah 1500cc), RZ dan TZ ( di atas 2000cc) 4 mesin silinder; Mz V6 dan UZ V8, semua diperkenalkan dengan tipe F Twincam dan sesudah itu diupgrade ke spesifikasi VVT. Kebanyakan mesin Toyota yang sekarang menggunakan tipe F cylinder head, memungkinkan Toyota untuk melanjutkan klaim sebagai penyalur terkemuka dunia untuk mesin Twincam dan V6 dan V8s.

Variable Timing +
Di tahun 1992, diterima 4AGE 1600 VVT (Variable Cam Timing individual throttle bodies, dan extra valve 4AGE 20V! yang memproduksi 160 HP, padahal sejenisnya 10 HP untuk tiap-tiap 100cc. Mesin balap yang dapat diperbandingkan dengan masa awal twincam! Dengan 1997, JZ enam silinder dan 3SGE beams gained VVT .
Akhirnya 3SGE menjadi Dual VVTI dan di produksi untuk Altezza. 3SGTE tidak pernah mempunyai VVTI head, tetapi diupgrade internal dan diijinkan turbo untuk menghasilkan 260 HP.
2ZZGE 1800 menjadi yang paling baru dan barangkali merupakan seri yang terakhir dari mesin G Twincam. Penggunaan aluminum blok juga suatu yang pertama untuk performa mesin Toyota. Corak Up-graded meliputi pemilihan waktu dan variable lift, dan setelan intake manifold.

Koneksi dengan Yamaha
Koneksi dengan Yamaha diperlukan untuk mengembangkan Toyota 2000GT dan Yamaha merupakan mitra Toyota di dalam perancangan mesin tipe G. Kebanyakan mesin/heads, mencakup 3SGE/3SGTE ( sekarang generasi ke empat di dalamnya), spesifikasi Previa TZFE/Z ( tidak ada hubungan dengan mesin tipe T yang lebih tua), dan mesin 2ZZGE yang paling baru merupakan rancangan dari Yamaha. Yamaha juga memasang kebanyakan mesin Toyota dari tipe G.
( 4AGE dan 2JZGE heads merupakan buatan dan desain milik Toyota, walaupun banyak komponen masih dibuat dan disediakan oleh Yamaha).

Technology Driven
Desain klasik Twincam telah bekerja dengan baik untuk Toyota dan merupakani tenaga bagi semua performa Toyota yang dicapai dari model ini. Generasi sekarang merupakan multi-valve/ variable cam timing Twincam tipe G mesin 2JZGE, 3SGE, 2ZZGE merupakan evolusi yang terakhir dari Toyota, dan mesin tipe F, digunakan juga untuk lexus
Tidak ada pabrikan lain yang dapat mengakui keunggulan menyeluruh atas produksi yang mendasarkan mesin Twincam. Walaupun pabrikan lain memanfaatkan keuntungan-keuntungan teknologi Twincam, mesin Toyota telah membuktikan tak ada bandingnya dan lebih tahan lama.
Mesin Toyota twincam telah diproduksi dalam banyak variasi: 1000cc ke 5700cc; 2 atau 4 atau 5 valve per cylinder; normally-aspirated, turbocharged, dan supercharged.

Future Hybrid Twin Cam
Toyota Twincam akan tetap berada di garis terdepan teknologi Toyota. Dengan semua mesin Toyota sekarang meliputi bentuk Twincam yang manapun Jenis F atau G, diyakinkan bahwa Toyota Twincam akan menggerakkan masa depan Toyota. Prius 1NZFXE 1500cc membuktikan Twincam mempunyai Kecocokan dengan electric motor. Dan 3MZFE 3300cc dikombinasikan dengan Dual electric di dalam riset. " Electric Supercharger " menjadi kekuatan untuk masa depan.

Selasa, 29 Juni 2010

Yamaha Xeon


Yamaha Xeon 125 cc mengusung mesin 125 cc dengan sistem pendingin cairan (liquid colled) yang lebih mampu menjaga temperatur panas. Selain itu, Yamaha Xeon 125 cc diklaim memiliki kompresi lebih tinggi, tenaga, dan bahan bakar yang tetap irit.
Dari kapasitas mesin, Yamaha Xeon 125 cc akan head-to-head dengan kompetitornya Suzuki Skydrive dan Suzuki Skywave. Selain itu, Honda Vario Techno CBS juga bisa jadi ancaman, meski memiliki kapasitas mesin yang lebih kecil.
Di Thailand, Yamaha Xeon disebut juga Mio 125 karena bermesin 125cc. Sedangkan di Indonesia disebut Xeon, Mengapa? karena tidak ada satupun part Mio dalam motor ini alias mesin baru.
Harga Yamaha Xeon 125 cc dibandrol dengan harga Rp 15,75 Juta (Jakarta). Dan, berikut ini spesifikasi Yamaha Xeon 125 cc



Mesin
Jenis
4 Stroke, SOHC, Liquid Radiator
Valume Silinder
124 cc
Jumlah / Posisi Silinder
Cylinder Tunggal / Mendatar
Diameter x Langkah
52,4 x 57,9 mm
Perbandingan Kompresi
10,9 : 1
Pelumasan
Basah
Sistem Bahan Bakar
MIKUNI BS 26 x 1
Pengapian
DC CDI
Battery
12V, 3.5Ah / YTZ5S
Busi
CR7E (NGK)
Sistem Starter
Electric & Kick Starter
Kapasitas Tangki
4,1 Liter
Kapasitas Oli Mesin
Total 0,9 Liter
Berkala 0,8 Liter
Tipe Transmisi
V-Belt Otomatis
Pola Pengoperasian Transmisi
CVT Otomatis
Tipe Kopling
Kering, Kopling Sentrifugal
Tenaga Maksimum
8,05 kW / 8500 rpm
Torsi Maksimum
10,1 Nm / 7000 rpm

Rangka
Tipe
Pipa Baja
Suspensi Depan
Teleskopik
Suspensi Belakang
Lengan Ayun, Monoshock
Rem Depan
Cakram
Rem Belakang
Tromol
Ukuran Roda Depan
70 / 90 - 14M/C 38P
Ukuran Roda Belakang
80 / 90 - 14M/C 44P

Dimensi
Panjang
1850 mm
Lebar
685 mm
Tinggi
1050 mm
Tinggi Tempat Duduk
750 mm
Jarak Sumbu Roda
1260 mm
Jarak Terendah Ke Tanah
125 mm
Berat Isi
103 kg


Senin, 28 Juni 2010

sejarah satria fu

dari hasil googling barusan, beberapa blog mengatakan bahwa satria f 150 ini adalah generasi terkini dari suzuki rc 100 sprintertahun 1988 yang kemudian menjadi satria 120 R ( Satria Hiu ) dan menjadi Satria F 150. namun setahu saya, sepeda motor ini bukan generasi dari Tornado,Satria 2 tak dan sejenisnya.
Satria F 150 generasi dari Satria F 125 alias Raider 125 yang keluar di thailand sono
lalu mesin dari Suzuki Raider 125 "dipindahkan" ke tipe sport yaitu Suzuki FXR 150 termasuk mengalami peningkatan spesifikasi diantaranya cc menjadi 150 dan memeiliki nama mesin FU150 kemudian setelah memasuki beberapa taun beredar yg kemudian mengalami discontinue mesin tersebut "dipindahkan" kembali ke jenis cub yg kemudian diberi nama Suzuki Raider 150
di beberapa negara Asean sendiri motor ini pun ikut di launching hanya saja terdapat beberapa perbedaan nama

jadi kalo menurut saya Satria F150 saman sekali tidak ada hubungannya apalagi generasi dari Satria 2 tak dan sejenisnya.......mungkin anda berpendapat karena motor tersebut memakai nama Satria yah yang notabene di Indonesia sendiri motor Satria 2 tak lumayan populer lalu kemudian di gantikan oleh Satria F 150 itu hanyalah suatu trik dari pabrikan agar nama yang sudah di sandang dan termasuk populer (salam hal ini Satria) tidak lekang dimakan zaman...........
seperti halnya pabrikan Yamaha Indonesia menamakan beberapa tipenya identik dengan planet ato sistem tata surya ( Yamaha Jupiter dan Vega ) kemudian Suzuki Indonesia identik dengan nama pahlawan jepang ( Suzuki Shogun ).

berikut adalah gambar-gambarnya secara berurutan

suzuki FX 125 :
suzuki Raider 125 :
suzuki raider 150 r / satria f 150









Minggu, 27 Juni 2010

Honda Scoopy

PT. Astra Honda Motor (AHM) membuktikan keseriusannya menggarap pasar motor skutik dengan menyuguhkan pilihan model yang beragam. Kali ini AHM merilis Honda Scoopy, sebuah skutik unik dengan desain retro-modern untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup anak muda di Indonesia.



SPESIFIKASI

Kopling: Otomatis
Transmisi: Otomatis, V-Matic

Panjang x lebar X tinggi: 1.844 x 699 x 1.070 mm.
Jarak sumbu roda: 1.240 mm.
Jarak terendah ke tanah: 150 mm.
Berat kosong: 94 kg

Tipe rangka: Tulang punggung
Tipe suspensi depan: Teleskopik
Tipe suspensi belakang: Shockbreaker Tunggal

Ukuran ban depan: 80/90 - 14 M/C 40P
Ukuran ban belakang: 90/90 - 14 M/C 46P

Rem Depan: Cakram hidrolik + piston tunggal
Rem Belakang: Tromol

Kapasitas tangki bahan bakar: 3,5 liter.
Kapasitas minyak pelumas mesin: 0,7 liter
Tipe mesin: 4 langkah, SOHC

Sistem pendingin: Pendinginan udara dengan kipas
Diameter x langkah: 50 x 55 mm.
Volume langkah: 108 cc.
Perbandingan kompresi: 9,2 : 1

Daya maksimum: 6,09 kW (8.28 PS) / 8.000 rpm.
Torsi maksimum: 8,32 N.m 0.85 kgf.m/5.500 rpm.


Starter: Electric starter & kick starter
Lampu depan: 12V 32 W x 1
Lampu senja: 12V 5 W x 1

Aki: MF battery, 12 V - 3 A.h
Busi: ND U24EPR9, NGK CPR8EA-9
Sistem pengapian: DC - CDI, Battery
Karburator: VK22x1

Honda Blade


Banyak fans setia Honda di Indonesia berharap, kehadiran bebek Blade akan membawa angin segar datang dengan teknologi lebih canggih, yaitu sistem injeksi bahan bakar seperti saudara kembarnya di Thailand, yaitu CZ-i 110 atau Click-i. Kenyataannya, Blade masih mengandalkan karburator.

Sosok dan penampilan Blade sama persis dengan CZ-i yang diluncurkan di Thailand Juli 2009 lalu. Hal itu tampak dari desain bodi, lampu, tutup setang, knalpot dan jok. Kalau pun ada berbeda, adalah roda dan lapisan luar muffler. Jika CZ-i masih mengandalkan pelek jari-jari, Blade menggunakan “cast wheel” atau pelek sport . Sedangkan grafis bentuk dasarnya masih sama, namun kombinasi warna berbeda.

Karena masih mengandalkan karburator, saat tanya-jawab antara wartawan dengan manajemen PT Astra Honda Motor (AHM), pertanyaan pertama yang muncul: ”Mengapa Honda tidak menggunakan sistem injeksi pada Blade, seperti produk yang sama di Thailand?”. Jawaban yang dilontarkan Johannes Loman, Direktur Pemasaran PT AHM adalah, “Dengan menggunakan karburator harga Blade, lebih kompetitif dan terjangkau buat sebagian besar konsumen Indonesia.”

Untuk produk terbarunya ini, AHM menawarkan harga Rp 13,5 juta (on the road) untuk Jakarta dan sekitar. Jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan SupraX 125 PGM-FI yang ditawarkan dengan harga Rp Rp 16,1 saat ini. Harga Blade hampir mendekat Supra X 125R dengan pelek standar (bukan “cast wheel”).

Karena posisi Blade berada antara Revo (100 cc) dan Supra X 125R (125 cc), maka AHM mengategorikannya sebagai produk total baru dengan segmen baru pula.

Daya tarik Blade adalah penampilan yang lebih sproty hampir sama dengan CS (City Sport). Ini terlihat dari desain lampu depan dan penempatannya. Pada Blade, lampu depan tidak lagi pada setang, tetapi pada “kap” atau sayap depan. Dengan cara ini, lampu depan dan sein tidak ikut berbelok bersama setang ketika digerakkan ke kanan atau kiri. Lampu depan ini disatukan dengan lampu sein yang berada di kedua sisinya.

Bentuk fender atau sepatbor depan juga berbeda. Honda menilai bentuknya lebih sporty dan gaya. Desain lampu belakangnya cukup gaya dengan kombinasi warna putih dan merah. Penyempurnaan desain bebek ini dibandingkan dengan produk Honda terdahulu adalah posisi setang yang menekuk ke dalam. Honda menyebut bergaya “racing”. Dengan ini, diharapkan, motor yang ditarget untuk anak muda ini, akan mudah melakukan manuver di tikungan.

Rangka Blade merupakan hasil rancangan baru. Menurut Honda, rangka ini lebih kokoh dan disesuaikan dengan kemampuan atau performa mesin yang lebih galak dibandingkan dengan Revo atau Fit.

Pada bagian depan, antara antara jok dengan setang, diberi “cover” atau tutup dengan posisi yang lebih tinggi dibandingkan bebek biasa. Mirip dengan yang digunakan pada Suzuki Arashi dan Yamaha Jupiter MX.

Tambahan lain adalah pelindung mesin yang berada di samping kanan berupa besi batangan kecil yang ditekuk dan dipasang dekat footstep. Knalpot, pada bagian muffler dilapisi warna dirancang dengan bentuk oval. Untuk mencegah roda berhenti berputar saat rantai copot, Honda melengkapinya dengan stopper.
Mesin - Untuk sumber tenaga, Honda menggunakan mesin SOHC dengan kapasitas 109,1 cc. Tenaga yang dihasilkan mencapai 8,46PS @7500 rpm dan torsi 0,86 kgf-m @5500 rpm. Jadi, performanya berada antara Revo dan Supra 125.

Meski begitu, menurut K. Fujihara, Leader R&D Honda, Blade lebih irit 5% dibandingkan Revo. Hal itu bisa diperoleh karena mesin Blade merupakan generasi baru dari Honda. Mesin ini gesekan beberapa komponennya lebih rendah dibandingkan mesin Honda lainnya. Antara piston dan rocker arm (pelatuk katup), bentuk silinder yang “off-set”, piston dengan semportan oli terbalik, bobotnya yang lebih ringan dan anti-gores. Dengan pengembangan tersebut, selain konsumsi bahan bakarnya lebih irit, Honda mengklaim mesin Blade ini ramah lingkungan atau memenuhi standar Euro-2.

sumber : disini